Manipulasi Bidik Misi


Demi meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia, Pemerintah menyediakan sebuah kesempatan untuk warga tidak mampu agar tetap menikmati pendidikan di negeri sendiri. Keringanan beban pada dunia pendidikan diberikan demi terciptanya sumber daya manusia yang mumpuni.
SD dan SMP (Sederajat) kini sudah dibebaskan dari tagihan bulanan (SPP). Juga ada bantuan operasional sekolah sebagai penunjang pendidikan. Ini menjadi titik terang bagi kaum tidak mampu untuk terus mengais ilmu dan pendidikan untuk masa depan. Masa depan pribadi maupun masa depan bangsa. Re-generasi pasti terjadi. Dan adanya pematangan generasi baru adalah sinar kemenangan dalam kemakmuran bangsa.
Dan mungkin ini pula yang membuat pemerintah jeli untuk memanfaatkan peluang kemakmuran bangsa dimasa mendatang. Dengan dibuatnya beasiswa kuliah diperguruan tinggi negeri melalui Bidik Misi. Ada sebuah keinginan dan greget luhur untuk meningkatknya kualitas daya pikir dan sumber daya manusia yang ada di Indonesia.
Bukan hanya soal pendidikan untuk bangsa. Ini juga memberikan cahaya cerah untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah. Biaya kuliah yang tidak murah membuat kaum miskin menyekat diri untuk masuk ke jenjang kulaih. Kebutuhan hidup yang sudah menghimpit tidak mungkin ditambahi dengan keinginan dan lahirnya keperluan baru untuk di tanggung.
Akan tetapi sisi lain, sebuah keinginan untuk memperbaiki keadaan pun tak pernah hilang. Dan jawaban yang menjadi titik cahaya paling cerah saat ini adalah dengan kuliah dan mengambil resiko keuangan. Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya berada dalam keadaan buruk, bahkan lebih buruk dari mereka. Saat itulah orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Dan memberikan peluang untuk meraih cahaya kesuksasan. Meski toh sangat disadari akan ketidakpastian sebuah kesuksesan. Paling tidak, ada sebuah cahaya yang sudah diusahakan untuik hadir.
Dan kebahagiaan itu benar-benar muncul ketika pemerintah menghadirkan kebijakan untuk memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi yang tidak mampu. Mereka memberi istilah bidik misi. Bisa dibilang, ini kado bagi kaum tidak berada.
Pendaftaran dilakukan secara online dengan berbagai persyaratan yang diberikan. Awalnya semua berjalan dengan baik. Tapi diakhir pendaftaran, ada sebuah hal yang sangat menganggu kenyamanan para pendaftar. Yang pertama adalah server. Yang kedua adalah in-konsistensi.
Ada lebih dari 2500 yang komplain tentang server yang sering error dan lambatnya luar biasa. Ini menjadi kendala yang sangat besar mengingat waktu yang ada semakin mepet dengan deadline yang diberikan. Tentu hal ini sangat memprihatinkan. Disamping membuang waktu, hal ini juga kekerasan sebab waktu yang dibrikan juga semakin mepet. Toh juga tidak mungkin terus menunggu didepan komputer karena kesibukan lain yang tidak bisa ditinggal.
Dan in-konsistensi ini yang lebih ”memuakkan”. Bagaimana tidak. Dikatakan dalam pengumuman bidik misi bahwa pendaftaran diundur dari 8 maret sampai 11 maret 2013. Tapi kenyataannya, belum juga berakhir tanggal 11 maret 2013. Pendaftaran sudah mengindikasikan in-konsistensi yang memuakkan tersebut. Ketika membuka pertama kali pada kolom pendaftaran snmptn di bidik misi tertulis bahwa pendaftaran sudah ditutup. Akan tetapi karena penasaran dan mungkin saja ada yang salah. Saya pun membuka laman itu kembali meski dengan loading yang sangat lambat.  Dan hasilnya wow. Disitu tertulis bahwa pendaftaran belum dibuka. Saya pun harus tercengang dengan fenomena ini. Saya semakin penasaran dan mencoba membuka ulang laman tersebut.dan hasilnya, tertulis kembali pendaftaran sudah ditutup. Hal ini tentu sangat memangkelkan. Kita seperti di permainkan dengan berbagai permasalahan yang pada akhirnya bisa saja akan banyak yang gagal daftar seleksi snmptn di bagian terakhir. Kalau memang niat diperpanjang, harusnya layanan tetap diberikan yang terbaiki. Kalau menang ujung-ujungnya hanya seperti itu, perpanjangan adalah sia-sia. Bukan hanya sia-sia, tapi maen-maen saja.
Apa karena snmptn itu gratis dan untuk orang-orang miskin, maka pelayanan yang diberikan kan pun ala kadarnya. Bahkan terkesan mempermainkan. Salam

18 komentar:

  1. ini mirip sekali cerita dongeng yang kerap di gembar-gemborkan pemerintah itu ya mas?

    BalasHapus
  2. Memang ya...
    menyebalkan. Kalau memang niat memberikan pelayanan seharusnya secara maksimal dan bukan hanya slogan saja yang diiklankan.
    :miris

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya..ngenes mbak..eheeheheheheh
      kalau orang miskin kuliah tambah ngabisin uang..nggak jadi makan

      Hapus
  3. wah adikku jg ikut bidikmisi nih...
    Sayang bgt ya...
    Kalo udah urusannya ke yg susah selalu aja gak maksimal layanannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. huft..ribet mbak...yang diharapkan malah kayak gini

      Hapus
  4. Ya bang,,, bener banget..
    memang bangsa ini pilih kasih.
    yang miskin selalu dibawah, dan yang kaya selalu diatas//

    Demiiii TuuuuuuHHHHaannnnnn.........

    BalasHapus
    Balasan
    1. kagak demi tuhan juga bang....
      tapi gitu sh...huft.....
      terasa hambar..negara tanpa bumbu keadilan
      pahit bahkan

      Hapus
  5. Ini nih yang lagi hangat-hangatnya dikampus. Bidik misi nggak hanya untuk orang miskin aja ternyata. Buktinya ada beberapa orang yang berada (banget) dapet beasiswa bidik misi ini. Memang katanya bukan hnaya untuk yang miskin tapi juga yang berprestasi tapi, ini berarti keluar dari tujuan awalnya dong? bagaimana kalau yang tidak mampu tapi berprestasi tergeser oleh orang yang sangat berprestasi tapi mampu? Nah lo. Ini sudah banyak loh buktinya.
    Dan masih banyak lagi masalah bidik misi ini...

    BalasHapus
  6. Maaf atas ketidaknyamanan anda. Secepatnya, saya akan koordinasikan pada Dinas Pendidikan. *SBY* :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas tanggapannya pak -jadi2annya- SBY

      Hapus
  7. loh gue lagi pelamar beasiswa bidikmisi nih bang ?? ada masalah apa lagi nih ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. udah lama kok bang.kalau anda aman ya ahmadulillah

      Hapus
  8. wis biasa, dari segi server kualitas server yg dipunyai ga pernah dipikirin berapa banyak permintaan uploading downloading yang harus dipenuhi sama kapasitas yang bisa dipenuhi.

    kalau harus jujur2an dan transparan mungkin penggunaan anggaran untuk hal ini besar yg diselewengkan, soalnya dari dulu juga gitu. keledai. terjerumus kedalam lubang server error sama molornya jadwal. Mending kuliah neng jojogan ae, ga usah mikir server error

    BalasHapus
    Balasan
    1. sok mben urusan negoro seng urusan server-seber ngene iki urusi kowe zim

      wah..iku kuliah kehidupan zim

      Hapus
  9. yagitulah , mereka ingin kita tetep berjuang sedangkan kita diberi sesuatu yang ga sebanding :/

    BalasHapus