Dari sekolah,
banyak orang berharap. Dari sekolah, banyak orang bermimpi dan dari sekolah
pula, banyak orang gagal. This is reality. Dan anda bisa melihatnya dari
berbagai sudut ke berbagai sudut.
Lantas,
bagaimana bisa sekolah disebut sebagai candu. Sebelum dibahas secara mendalam,
saya ingin mengingatkan bahwa Kata lain dari candu dalam bahasa indonesia
adalah ketergantungan. Hal ini harus terus diingat dalam membaca tulisan ini.
Faktor utama
yang memaksa saya berfikir bahwa sekolah sebagai candu adalah ujian dan “kertas
pamungkas” di Indonesia. that Right, IJASAH. Why? Bukti bahwa kertas ini
adalah candu bisa dilihat saat datang masa-masa penentuan kelulusan sekolah
atau yang biasa dikenal dengan Ujian Nasional. Tidak bisa dipungkiri lagi
banyaknya kecurangan yang terjadi. Sudah menjadi rahasia umum.
Sayangnya,
ijasah hanya bisa didapat dengan sekolah dan ikut ujian. Selain itu, angkatlah
tangan-tangan tinggi dan berkata bahwa ijasah hanya mimpi. Kalaupun mau yang
“seperti’ ijasah. Paling-paling juga paket yang tentu saja tidak bisa setara dan
sama dengan fungsionis ijasah yang dianggap “ajaib” di negeri ini.
Kertas inilah
yang membuat banyak orang “ngiler” (tergiur) untuk sekolah. -Dan sudah saya kemukakan
di atas, sayangnya ijasah hanya didapatkan disekolah dan ikut ujian- Dan
keinginan menggenggam ijasah ini pula yang sering menggeser tujuan dari sekolah
sebagai sarana mencari ilmu.
Mungkin ini
bisa dikatakan hak individu untuk memilih tujuan apa sebenarnya sekolah. Tapi
ini urusan generasi bangsa pula yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Harus
ada simulasi efektif untuk menanggulangi lahirnya generasi semrawut di negeri
ini. dan tidak bisa hak-hak individu tersebut lalu menjadikan cara curang sebagai
kehalalan. Seperti kecurangan ujian yang selama ini terjadi.
Ada 2 pilihan
yang mesti hadir ditengah-tengah kita. Pertama, peminiman fungsionis ijasah
sebagai sarana –yang dianggap- ajaib oleh mayoritas penduduk bangsa indonesia
atau bahkan dibuang dan diganti dengan sistem baru yang lebih efektif. Ini soal
pengembangan generasi bangsa dan tidak boleh ditanggapi dengan bercanda apalagi
misi-misi negative terselubung.
Karena ijasah
ini pula yang membuat para peserta ujian nasional menelisik cara curang sebagai
jalan pilihan demi nilai baik yang akan tercantum dalam ijasah. Dan menurut
kepercayaan banyak orang Indonesia, Nilai bagus yang ada dalam ijasah
“berkhasiat” membuat mudah mendapatkan pekerjaan.
Kalau fenomena
ini terus terjadi dalam jangka panjang. Maka betapa bangsa Indonesia tanpa
sadar akan tertipu oleh ulah sendiri. Karena fokus pemikiran generasi akan
terkungkung pada nilai kuantitas dan mengabaikan wujud kualitas. Dan hasilnya
tidak akan bisa memuaskan bila fenomena “pemujaan” kuantitas ini terus
berjalan. Coba saja telisik sedikit dan identivikasi dengan netral lulusan dari
bangsa kita. Bandingkan nilai kuantitas yang tercantum dengan kualitas yang
dimiliki. Dan identivikasi anda adalah jawabannya.
Yang kedua adalah
kesadaran diri. Pada bagian inilah bangsa indonesia memiliki titik kunci untuk
memperbaiki generasi. Ketiadaan gengsi untuk mengakui kekurangan dan berani
berdiri menunjukkan kemampuan positive yang dimiliki. Kesadaran ini akan
membuat generasi membuat gebrakan-gebrakan prestasi dengan potensi besar yang tertanam
dalam diri tiap-tiap individu generasi bangsa.
Lenyapnya
ketakutan merasa kalah dari yang lain yang sering memunculkan tindakan
kecurangan tak akan ada lagi bila konsep kesadaran diri ini benar-benar
terealisasi. Konsep ini bisa dimulai dari diri sendiri tanpa harus menunggu perintah
dari pemerintah pusat.
Candu-candu
yang ada dalam sekolah –pendidikan formal- harus segera dibuang. Atau kalau
memang sudah akut dan tak bisa lagi diobati (dibenahi). Amputasi saja dengan
memunculkan sistem baru yang lebih efektif yang sekiranya bisa jauh dari
candu-candu yang ada. Atau, sekalian saja sekolah dibuang dan diganti sistem
pendidikan secara keseluruhan dengan metode pendidikan yang lebih efektif bila
memang itu yang terbaik.
Salam
Moti Peacemaker
enggak juga..
BalasHapusGak bs d.pungkiri...ijazah adlh sarana bwd memenuhi k.btuhn hdup...
BalasHapusbenar,,,itulah yang saya sebut diatas..bahwa ijasah jadi barang ajaib dinegeri ini...
BalasHapusdan sayangnya....orang2 yang nafsu pada ijasah..menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya
termasuk yg punya belog ini mungkin ahaaahaiii
BalasHapuswkwkwkwkwkwkwk.....tak ada niat :P
BalasHapus*tambahan* dari sekolah banyak orang yang putus cinta.. ahay
BalasHapusberarti juga banyak yang jatuh cinta yaks :)
BalasHapusoh itu candunya, menurut gue masih wajar aja sih candu kayak gitu, bikin cerpean tanpa disengaja dia juga baca, ga mungkin langsung catet aja. dari pada ga belajar sama sekali.
BalasHapuskadang2 malah asyik belajar dengan tanpa sekolah..wkwkwkwkw
Hapusbener juga sih. tapi nggak semuanya begitu... yaaah sebagianlah...
BalasHapussepakat sama saran yg terakhir, candu2 tersebut harus segera dibenahi biar bisa jadi lebih baiklah. kasian Indonesia juga kan yaaaah :')
iya..aku pengen banget indonesia jaya...
Hapussangat tidak wajar kalau indonesia ini tidak maju
orang yang sekolah kadang ada yang ngak serius belajar..
BalasHapusbagi mereka intinya bisa lulus dan mendapatkan ijazah..
selesai deh..
nah...itulah yang sekrang perlu diantispasi dan dibenahi...
Hapusmungkin para blogger bisa memulainya..ehehehe
semoga bisa segera diperbaiki ironi ini :')
BalasHapusamiin..doa dan bantuannya selalu ditunggu
Hapuskalo menurut gue sekolah itu bikin kecanduan karena masa2 indah bareng temen2 ...
BalasHapusitu yang bikin sekolah gak terlalu membosankan
nah..kalau itu mah gak sesuai pembahasan...
Hapustapi emang indah masa sekolah...
seperti kata om chrisye
"masa-masa paling indah, masa-masa di sekolah
tergantung sekolahnya juga sih, policy yg bobrok dari kemendiknas bisa efektif selama sekolah dan guru-gurunya kreatif dan pinter nyari cara supaya pembelajaran tetep jalan dengan maksimal...
BalasHapuskalo ganti sistem, yang kasian anak-anaknya, gonta-ganti kurikulum aja udah bikin klenger... ga semua non-school based education itu murah lhoo.. :)
kalau ganti sistem itu keputusan untuk pendidikan yang memang sudah bisa digerakkan kecuali dengan revolusi...
Hapuskalau sekrang, belum saatnya..hanya butuh pendidikan alternative dulu
Hm ... seandainya Indonesia meniru Jepang or negara yang ngebully sifat "Mencontek".
BalasHapusCandu ijasah tidak akan seperti yang anda sebutkan. Malah bermanfaat untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi ...
Memang susah juga menghilangkan kata "Curang" di sekolah, kampus, bahkan pemerintah khususnya Indonesia XD
gua suka gaya lho *belagak alay
Hapusiya...heran deh sama indonesia..
kebanyakan nonton apain sih...
nonton jempolnya sendiri apa yaks ?
tujuan sekolah = biar dapet ijazah
BalasHapusnah lho...kok gitu?
Hapussetuju gue. Seenggaknya ngga usahlah pake contekan kalo emang mau dapet ijasah. Biarin aja kalo emang nilainya jelek, kan jelek semua. otomatis standarnya bakal diturunin.
BalasHapusKalo gue sih, sekolah buat cari temen.. Nambah pengalaman dan wawasan (dikit)
jiah..kita kayak seotak yak..wkwkwkwkwk
Hapussaya setuju dengan pendapat saudara....
kalau nambah2 mah terserah sauadara saja..yang penting jangan nambah pacar aja
tapi kalo gak bercandu ama ijasah di indonesia mau pakek apa buat ngebuktiin orang tersebut sudah berpendidikan, sebab disini bukan seperti amerika dan inggris yg dinilai dari bakat dan kemampuan, sebab ini negara indonesia yg harus sama2 kita pahami bahwa negera kita ini masih berdasar pada hitam di atas putih. bahkan atlit renang international dan pelukis handal pun di negara kita wajib sekolah formal, gak kayak steven gerard di liverpool sejak kecil sekolah sepak bola. ya itu terserah sampean, tapi ingat di negara kiat masih suka hitam di atas putih entah sampek kapan
BalasHapuswah..jadi belum saatnya yak....
Hapuskalau gitu metode pendapatannya yang yang direvolusi
nah,itu kesalahan. jadi anak-anak jaman sekarang itu cuma cari nilai, ga semua cari ilmu. dari itu kita jadi menghalalkan segala cara buat dapet nilai bagus.ckckckck...
BalasHapus*prihatin bareng2*
Hapussaya juga berfikir demikian...
kalau saya lebih baik gak sekolah tapi pengen nyari ilmu...
daripada sekolah cuma maen2
sistem pendidikan di indonesia ini parah.
BalasHapuspara pelajarnya juga parah
termasuk saya.
itu alasan sebagian orang sekolah keluar negri.
bukan untuk keren2an
iya....harusnya materi dan sistem kita bisa lebih baik
Hapustapi emang ijazah adalah kebutuhan banget untuk bisa dapetin masa depan cerah ya Mot...tapi yang ga suka orang kaya yang menghalalkan segala cara buat dapet ijazah dengan instan. tapi, sekolah itu enak kan Mot?? banyak pelajaran materi dan kehidupan di dalamnya. :)
BalasHapusiya...saya yg gak suka juga itu....secara tidak langsung...hal2 seperti itu sama halnya membodohi banyak pihak....
HapusIya sich..tapi sebenernya lebih asyikkan g sekolah
iya ijazah adalah lisensi yang masih dinilai sangat penting di negeri ini.. sedangkan kreatifitas seseorang tidak ditimbang juga. -___-
BalasHapusitulah yang jadi permasalahan..seharusnya malah yang mesti didahulukan adalah kreatifitas
Hapusbiasanya ''ngerpek jawaban '' mungkin karena saking takutnya
BalasHapuseheheehehhehe..bisa jadi..dan itu sangat mungkin
Hapussaya salah satu yg gila sekolah lgho... udah ketagihan banget. :)
BalasHapusehehehehehehe..alhamdulilah
Hapusyang penting manfaat..ehehehehe
ijazah sebagai bukti udah sejauh mana kita bisa mendalami pelajaran yg selama ini kita pelajari :)
BalasHapustapiiii yaa cara dapetinnya itu yg kadang ga jujur -__-
jiah..itu namany nggak sinkron...eheehehehehe
Hapussaya nggak ikut2..
emang sistem pendidikan yg masih kita anut ini tetap terpatok pada nilai tertulis , tanpa memperhatikan karakter dan moral yg semakin merosot :D
BalasHapusmenunggu revolusi...
Hapusehehehehehehehe...
cari pendidikan yang tepat
Maaf sblumnya, bukannya tulisan ijasah yg kamu mksd itu ijazah??
BalasHapusandai aja smua pndangan itu bisa drubah dan gak jdi candu lgi. Kyk film 3 idiot, ijazah bukan pnentu ksuksesan ssorang.
ehehehhehehehe....kaidahnya gitu ya?? ehehehe
Hapusya emang bukan penentu..orang2 dinegera kita aja yang ngeyel mau buikin ijazah itu jadi barang super
saya ingin kuliah lagi.. dengan atau tanpa membawa pulang ijazah setelah proses kuliahnya kelar :)
BalasHapussetuju..............
Hapusitu sangat luar biasa
Kren banget idenya. ini sangat pantas di Share linknya.
BalasHapusandaikan hanya sekedar cari ILmu, aku tidak sekolah karena sekolah sekarang ini hanya melatih nalar, itupun nalar ekopol sementara mengabaikan pembinaan mental dan amal sholeh.
tapi karena keharusan. ikutan tren, tidak membuang yang bisa diterima, jadinya smpe sekarang saya masih sekolah. alhmdulillah
eheheheheehe...tapi sekolah juga ndak dosa kok....
Hapustapi kalo dikelas paling pinter, rasa takut akan kekalahan udah gak ada?
BalasHapusTapi itu tinggal masing-masing orang aja deh.. :)
eheheheheheheeheh..kalau pinter nyontek :P
Hapusoh....jadi seperti itu
BalasHapuskarek kowe
Hapus