Tulisan tersebut bukan saya sombong kepada para pembaca tidak pula
memiliki niatan untuk mebanggakan diri sendiri. Akan tetapi tulisan tersebut
tertera dalam lembar jawaban Ujian Nasional 2013. Pertama kali saya membaca
lembar jawaban tersebut, yang ada dibenak saya adalah rasa terkesima pada usaha
yang dilkukan oleh pemerintah demi terciptanya sebuah kejujuran dalam acara
Ujian Nasional tersebut. Meski hanya dalam bentuk tulisan, akan tetapi secara
tidak langsung, upaya ini cukup bagus untuk menggertak
kesadaran para pelajar yang (ingin,
akan, dan siap) tidak jujur. Apalagi peserta ujian diharuskan menyalin
kembali tulisan tersebut dalam kotak yang ada dibawahnya. Ini sebuah ikrar yang
sangat luar biasa untuk orang yang jujur. Dan sebuah kehancuran bagi
orang-orang yang ingin tidak jujur.
![]() |
Jujur Mengerjakan ujian |
Bagi yang masih punya hati, perasaan tersebut tidak mungkin tidak
hadir. Saat saya membaca tulisan tersebut pertama kali, senyum langsung
mengembang. Ini obat penggertak sekejap
yang sangat lucu tapi memang perlu. Orang yang telah berniat melaksanakan Ujian
Nasional dengan skenario maupun non-skenario yang sudah dirancang matang tidak
akan berhenti melakukan ketidakjujuran atau kecurangan. Sebab yang terancang terlalu matang untuk
begitu saja ditinggalkan. Dan itulah sebabnya saya bilang tulisan tersebut
hanya sebagai penggertak sekejap, sebab setelah menghadirkan tanya pada diri
mereka, lantas mempertimbangkan, bila ketidakjujuran yang menang. Maka tulisan
tersebut hanya akan jadi tulisan penggertak sekejap.
Dan hal ini sangat-sangat disayangkan. Saya masih tidak habis pikir
dengan berbagai keadaan dalam Ujian Naional yang sebegitu peliknya. Kecurangan
dimana-dimana. Sangat disayangkan pula upaya-upaya pemerintah yang (Huznudzon
saya) ingin menciptakan sebuah pendidikan yang lebih baik. Lantas dibuyarkan
begitu saja dengan kecurangan-kecurangan yang menghancurkan. Saya kasihan
dengan para –beberapa- pelaksana Ujian yang benar-benar ingin pendidikan
Indoneisa lebih berkualitas. Tapi kalau yang terjadi seperti ini. Kapan
Indonesia bisa maju.
Terkadang diri saya sendiri yang tidak sama sekali menjadi gabungan
dari para pengerak dan penyelenggara pendidikan, ingin menitihkan air mata dan
sangat sedih dengan fenomena yang terjadi setiap kali Ujian Naional
dilaksanakan. Saya yang notabene-nya hanya sebagai rakyat biasa dengan taraf
kepekaan pada bangsa yang sangat minim saja memiliki kesedihan yang seperti
ini, lantas bagaimana dengan beliau-beliau yang bergerak habis-habisan dan
mendedikasikan hidup mereka untuk perbaikan pendidikan di Indonesia. Apakah
tidak miris dengan keadaan yang selama ini terjadi. Tentu air mata
beliau-beliau yang terhormat juga lebih mengalir deras daripada air mata saya
yang hanya sekedar menetes atau bahkan hanya sekedar kesedihan.
Tulisan AKU MENGERJAKAN UJIAN DENGAN JUJUR apakah hanya kan jadi slogan
murahan dan terus diabaikan. Jujur saja, saya muak dengan berbagai penghiatanan
yang terjadi dan andai saja bisa, saya ingin sekali dikumpulkan dengan
mereka-mereka yang tidak jujur dan secara gentle menyatakan ketidakjujuran
mereka serta memberikan argument mereka kenapa tidak jujur. Alasan apa yang
membuat mereka menghianati bangsa? Generasi macam apa yang terus saja menginjak
dan meludahi tanah air dengan kecurangan mereka? Generasi macam apa? Generasi
macam apa yang mempencundangi bangsanya sendiri dan terus berkoar “AKU CINTA
INDONESIA”? Tanda cinta macam apa yang akan dibuktikan dengan ludahan
kecurangan? Inikah generasi yang akan jadi generasi penggerak bangsa? Ucapkan
salam perpisahan untuk bangsa Indonesia bila keadaan ini tidak berubah.
SALAM
Sekarang ada kotak tulisan begitu ya? Wah bagus dong! Kalau dulu gak ada.
BalasHapusZaman sekarang udh jarang ada kejujuran apalagi ditambah keadaan yg begini.
itulah..keren..meski kadang tetep aja ada yanbg nggak tau malu
Hapuswaduuh kalo baca judulnya langsung kebayang suasana un , tapi waktu gue nulis itu tulisan sih gue nulisnya , saya mengerjakan ujian dengan pensil *kemudian hening*
BalasHapusehh iya follback yahh http://alvinono.blogspot.com/
saya mengerjakan UN dengan tangan...
Hapussaya pernah melihat acara kick andy, yang membahas kayak gini juga nih,
BalasHapustapi ada satu persepsi yang salah dari pola pikir manusia dalam rangka memahami arti jujur dari hasil pengamatan mereka.
soalnnya ada suatu sekolahan yang menerapkan kejujuran yang benar2 jujur tapi ada sekita 100+ siswa yang gak lulus..
di sinilajh mungkin mereka tidak yakin dengan kebaikan tersebut, karena UN juga merupakan salah satu penentu untuk kita berjalan ke tahap berikutnya.
bahkan ada seorang siswi yang ikut ujian 3 kali baru lulus...
tapi siswa ini pintar dan menerapkan kejujuran, bahkan sekarang ia ada di UI masuk ke ahli gizi...
mungkin pemerintah punya solusi yang tepat dengan UN dan Kejujuran bisa beriringan dan di tingkatkan..
karena dalam pengamatan saya , semakin beraneka ragam peraturan dan model UN maka semakin beraneka ragam pula gaya jujur ala INDONESIA....
luar biasa bang,,,,
Hapusini patut di contoh...
tapi yang tidak patut ya yang malah merasa jujur itu nggak berhasil
ujian nasional selalu menimbulkan kecurangan...
BalasHapusgak ngerti jg apa alasannya..
mau 20 paket atau berapapun pasti ada celah kecurangannya..
mau pakai sloganpun..
Aku rasa banyak siswa yg tidak terlalu peduli dg slogan itu...
Mungkin buat mereka..itu hanyalah hiasan atau slogan biasa dalam ujian pada umumnya..
mungkin...
Hapuskayak ujian itu barang murahah kok
satu kata, hebat!! :))
BalasHapus5 huruf
HapusWah, asik banget lah Moti...di tengah tengah banyak orang yang yaa...asik asik aja dengan bentuk pengkhianatan itu kamu nya dengan tegas bilang muak....tapi ya, emang begini adanya Mot..nggak akan pernah bisa membereskan orang orang dari perbuatan macam itu..thenature of human..fiuuh..
BalasHapusbisa kok..asal semua juga sadar
Hapusemang sekarang susah nemuin orang-orang jujur, kalau qt mau keadaan yang berubah hal paling mungkin dilakukan adalah mulai dari diri kita sendiri.. bagus catatannya dek^^
BalasHapussusah...emang udah terlanjur jadi budaya
Hapuspodo ae, hasile g iso nomer 1 tingkat nasional, tapi lebih membanggakan bisa jujur pas nggarap soal un... ya walaupun g bisa masuk ptn wkwkw
BalasHapusjiahahahahahaha....
Hapuscurhat zim...???? podo ae
Hm, semoga kejujuran bukan menjadi barang langka lagi.
BalasHapusdimulai dari diri sendiri
HapusSyukurlah jika bisa berlaku jujur.. mungkin untuk kapasitas anak sekolah, nilai yg utama.. itulah kenapa "jujur" terkadang dianggap remeh.
BalasHapustapi untuk kapasitas diperguruan tinggi yang terpenting adalah kemampuan dan proses pemahaman, karena nantinya kita akan terjun di ruang lingkup publik, dimana hasil dan kerjaan kita di nilai oleh masyarakat..
Mari bantu membangkitkan kesadaran tersebut :D
belajar membangkitkan diri sendiri dulu...
Hapusharus bersama untuk merubah budaya yang negatif
Iya bener bgt! Disaat kita lg mikir pusing2 ngerjain UN, ternyata di sekolah sebelah bnyak yg pada curang bs ngerjain dg santai. Sumpah benar2 enggk Suportif! Kesel gw -,-
BalasHapusjiahahahahaaha..kaykny pengalaman banget bang
Hapusyaps memang begitulah keadaannya, kejujuran sudah menjadi brang langka, bahkan pemimpin kita aja banyak yg gak jujur. hhmm cuma bisa bantu doa aja deh ;))
BalasHapusya dimulai dari sekolah udah nggak jujur..ya mamu bilang apa
Hapusselesai :P
BalasHapuskalo masa belajar aja ngga jujur, gimana pas ngajar? hancurlah moral
BalasHapusrepotya itu jadi bomerang untuk bangsa indonesia sendiri
Hapus