Tak ada lagi yang bisa kupugar untuk kerinduan
yang semakin hari semakin tak terbendung. Aku membentuk cerita dari satu titik
ke sebauh lingkaran yang harus membuat cerita lebih panjang. Helaan nafas yang
kini ada, mungkin esok hari tak tersisa sebab luka yang tak juga berhenti
menghentak nurani. Aku ingin berbohong pada kenyataan, dan menyita sedikit
waktu untuk “mencoba” tak bertemu. Nyatanya aku yang terbunuh oleh inisiatif
bodoh yang mungkin tidak akan pernah ada di dunia. Dan aku mencoba untuk itu.
Cinta memang terkadang harus menciptakan fenomena agar cerita menjadi warna
baru dalam kehidupan.
Semua sudut telah menguasai warna, dan betapa
sulitnya pujangga mencari celah untuk memberikan sebuah hal yang berbeda untuk
orang yang dicintai. Dan tidak ada kepastian cerita akan berwujud seperti apa
yang diinginkan. Satu hal yang pasti adalah adanya warna untuk hamparan cerita
singkat tentang kehidupan. Esok hari mungkin pun telah berubah muram.
Tidakkah semua kekasih dan pujangga terdahulu
telah menuturkan betapa cinta dan kerinduan itu menyiksa perasaan? Aku ingin
tidak menjadi lemah dan tersungkur oleh kerinduan yang membalut. Tapi hampir
semua cinta harus memproses cerita dengan perasaan rindu.
Aku hanya tidak ingin memberi sebuah hal yang
tidak pernah berarti untuk takluk dibawah keinginanku sendiri yang mungkin esok
hari akan datang membunuhku. Waktu dan kenyataan benar-benar keras merampas
cerita bahagia yang harusnya saat ini telah terhampar. Tak ada yang tau sampai
kapan. Dan penantian hanyalah jawaban yang bisa aku haturkan untuk kerinduan
yang tak juga berhenti berujar tentang kasih sayang. Aku pun sama. Bahwa cerita
boleh jadi menghakimi nurani. Dan nafas menggulung hidup dengan sekejap.
“kenyataan apa-apaan ini?” dan tetap saja tidak bisa apa-apa. Semuanya akan
tetap seperti semula.
Tak juga aku haturkan sebutir mutiara untuk
keberadaan yang jauh disana. Karena kerinduan tak juga berhenti mengejar lalu
membiarkanku berfikir lebih jernih. Perangkap membosankan yang menyita
segalanya, waktu, pikiran, perasaan.
Apa yang aku bisa kecuali menuturkan pada Tuhan
dan mengatakan pada-Nya tentang isi hati yang bahkan hakikatnya aku sendiri
tidak bersembunyi setitikpun. Dan memang hanya itu yang aku bisa. Semua kepasrahan
telah aku haturkan, dan aku memohon dengan sangat agar waktu tak mencengkram
terlalu kasar. Aku ingin tenang.
Kerasnya hidup akan membuatku porak-poranda.
Apapun jawaban yang akan di hadirkan Tuhan, tengadahan tangan dan anggukan
kepala akan menjadi jawaban. Tapi jangan, aku berharap jangan pernah kerasnya
hidup akan membuatku tak punya pegangan dan lepas kendali ke lembah kenistaan.
Kehidupan harus baik-baik saja, seperti sedia kala.
Cerah, cerah, cerah, ada warna yang akan hadir
dalam sempitnya ruang nafas kehidupan. Ada cerita baru yang akan dihamparkan
waktu. Selamat datang.
10 April 2014
“untuk yang tidak paham. Saya sangat maklum. Tulisan
ini tidak terkonsep. Saya menulis menuruti kata hati, seadanya, sekeluarnya
kata-kata. Jika mbulet, saya mohon maaf”
Tak pernah berhenti berharap, jangan menyerah tetaplah mencoba untuk menggapai impian dan harapan. Apapun yang terjadi, apapun hasilnya tetaplah mengucap syukur kepada Sang Pencipta Alam Semesta.
BalasHapusaaaaaakkkk abang moti seorang pujangga kah .. sebegitunya nulisnya..
BalasHapusiya bang, vina ngerti sih maksudnya, cuma rada bingung tapi ngerti .. -_- gimana cara bilangnya ya :3
abang moti lagi merindukan seseorang kah? atau lagi frustasi ? atau lagi lelah ?
Walaupun rada nggak ngerti sama maksudnya, tapi kayaknya tulisan ini punya makna yang daleemmm banget ya bang :")
BalasHapusBtw pemilihan kata-katanya bagus :D
berulang kali aku ngebacanya, aku belum bisa memahaminya.
BalasHapusmungkin akunya yang gak bisa berimajinasi dengan kata yang begitu indah itu.
Duh, maapin kiki yak u,u
Ciee penyair baru nih,,, atau aku yang baru tau ya?
BalasHapusiya sih, dari awal sampe akhir, aku masih belum ngerti sebenernya ini tentang apa. tapi yasudahlah, pasti ada peristiwa dibalik tulisan ini. Semoga dengan tulisan ini, uneg-unegnya tersampaikan. hehehe
Ah ini mah orang yang gak bisa move on.
BalasHapusdimana mana selalu terbayang kenangan.
disetiap sudut.
dimanapun.
rindu, tapi malu.
Akan tetapi waktu adalah waktu.
sambutlah hari baru untuk bisa bangkit dengan cerita yg baru.
ya yaya.. aku cukup ngerti kok mot kamu nulis apa...
aku kan cerdas :D
gue rasa ini lo lagi LDRan ya mot??
BalasHapusudah deh ngaku ajah *nyodoin celurit*
gue sama kayak gita gue mengerti betul apa yang lo tulis mot, setiap diksi dan makna yang lo paparkan jelas buat gue.
karena gue kan cerdas haha
Bang Moti ini tulisannya bikin yang baca termenung, memahami setiap makna yang ada. Aku curiga ini Bang Moti jangan-jangan seorang penyair zaman dulu yang secara tidak sengaja terdampar ke zaman ini. Soalnya zaman sekarang, orang nulis kayak Bang Moti juarang banget...
BalasHapusYah, saat seseorang yang jauh disana, baik sebagai mutiara atau apapun, kita tetap tidak bisa tau apakah dia merasakan hal yang sama atau tidak. Yang bisa dilakukan hanyalah memohon pada Tuhan untuk mendengarkan isi hati ini. Uhh...
Moti, kamu terperangkap dalam kerinduan? apakah kamu sedang memikirkan seseorang yg jauh disana? ataukah kmu sedang menjalin LDR?
BalasHapusAtau kmu pasrah dengan keadaaan dan menyerahkan pada Tuhan ttg apa yg sedang kamu rasakan?
akhhhh walau aku tak mengerti tapi aku yakin km sedang gundang akan suatu sebab, dan itu adalah cinta, yaaa kaaaaan? kamu kangen seseorang ya kan? ngakuuuuuu?
hahahhaa semoga aku ga salah tebak baca kisahmu yg emang mbulet ini Mot