Sudah sangat lama saya tidak berkutat serius dengan dunia blog. Beberapa tahun lalu, hari-hari saya seolah serius dengan berbagai omelan di blog ini. Tapi pasca kehidupan menulis di dunia nyata menyita waktu dan tenaga, perlahan aktivitas itu tumbang juga.
Entah sudah berapa kali saya berusaha beriktikad dengan kuat untuk kembali
lagi ini mengisi blog ini secara teratur. Setidaknya sebulan sekali, itu sudah
baik sebagai tanda comeback. Tapi iktikad itu nyatanya nihil sampai kini.
Bahkan tahun 2018, saya hanya menulis sekali di blog ini. Ya, benar-benar hanya
sekali.
Sungguh tidak baik membiarkan sebuah rutinitas positif yang sudah mulai
saya lakukan sejak 2010 lalu. Tapi nyatanya begitulah yang terjadi, blog ini
terbengkalai. Untuk saja tidak ada sawang yang menghiasi tiap-tiap sudutnya.
Sampai akhirnya, di tahun 2019. Saya mengontak beberapa teman yang biasa
menulis. Dari tulisan dan intelektualitas yang mereka miliki, saya meyakinkan
diri saya untuk membuat web bernama percik.id, tempat mereka akan mencurahkan
tulisan mereka. Tentu kapasitas intelektualitas mereka mumpuni untuk menulis
setidaknya 1 kali seminggu. Sampai saat ini, -meski sering telat- tulisan mereka
rajin terbit mengisi percik.id.
Saya sedang mematangkan semuanya. Mulai dari tampilan, isi dan hingga yang
berkaitan dengan kebutuhan search engine di Google. Sampai saat saya menulis
ini, semua sudah mendapatkan haknya masing-masing. Saya membeli template agar
bisa benar-benar terulis copyright di footer. Memilih penulis dan tulisan yang
ciamik untuk dipublish. Dan membeli domain agar lebih elegan dan bergengsi,
serta mengindekskannya agar orang bisa dengan mudah mencarinya di Google.
Sebelum semua itu selesai, rasanya menulis masih ada yang kurang. Tapi
semua sudah selsai, tinggal fokus mengisinya dengan baik dan benar. Saya
berharap apa yang saya lakukan, serta apa yang para penulis suguhkan bisa
memberikan dampak positif bagi pembacanya.
Tapi entah kenapa, spirit positif itu membuat saya juga bersemangat untuk
membangkitkan kembali blog ini sebagai tempat bercurah yang benar-benar
personal. Esai dan tulisan berat tentu akan beralih percik.id. Tulisan-tulisan renungan akan
berlabuh ke yusuftamami.blogspot.com. Dan blog ini menjadi tempat saya
bercerita tentang banyak hal remeh dan receh yang ingin saya ceritakan
seperlunya.
Semoga dengan ini semua, motivasi dan spirit untuk menulis semakin melonjak
dan blog ini tidak lagi menjadi tempat bagi sepi untuk meramaikan diri. Yang
pasti, tempat saya berkelahi dengan urusan-urusan yang menuntut berpikir keras
akan beralih ke percik.id.
Silakan berkunjung ke sana kalau ada waktu dan perlu. Barangkali ada
manfaat yang bisa dibawa pulang. Dan siapa tahu, tulisan yang ada di percik.id ini bisa menyegarkan pikiran dan
menyejukkan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar