Percik.id semakin kesini semakin menunjukkan progres baik. Setidaknya dari semangat menulis yang semakin tampak. Kemarin kita juga menggagas untuk membuat lomba menulis esai. Betapa keinginan untuk menghidupkan literasi begitu tinggi. Tinggal bagaimana kontinuitas itu dijaga dengan baik dan bertahan lama.
Takdirnya, saya yang meng-admini percik.id sering keluar dan tidak bisa
mem-publish tulisan ketika penulis mengirim tulisannya. Laptop ada, tapi
takdirnya batrei tak bertahan lama. 30 menit sudah sodaqollohul
‘adzim alias mati. Kalau sedang keluar dan tetap berharap bisa mem-publish,
saya harus memastikan ada colokan listrik di lokasi. Betapa tidak praktis dan
merepotkan.
Maka saya berazzam membeli tablet untuk mobilitas itu. Alhamdulillah
beberapa bulan lalu bisa membeli tablet dengan harga murah. Eh,
namanya juga murah, wajar kalau banyak minusnya. Pertama, batreinya boros.
Kedua, OS-nya terlalu tua. Microsoft Word tidak kompatibel diinstal. Padahal
butuh pengaturan font yang ada di program itu untuk menghasilkan tampilan yang
ciamik. Tak berselang lama, terjuallah itu tablet. Alhamdulillah, untung 100
ribu. Luar biasa.
Kesimpulannya, agar mobilitas dan mengurusi percik.id bisa beriringan,
solusinya adalah tablet windows. Padahal dana untuk itu jelas tak semurah
tablet android yang 250 ribu saja sudah dapat. Sambil berdo’a dan menambah
dana, hunting-hunting di marketplace facebook menjadi
rutinitas baru. Dan seperti kata pepatah, akan panen orang-orang yang menanam.
Saya memanennya beberapa hari lalu. Ada tablet windows yang dijual sangat amat
murah, tapi seperti sebelumnya, barang murah tentu ada minusnya. Minusnya tak
tanggung-tanggung, touchscreen.
Tentu kalau mengkalkulasi dengan hitungan sempurna, rusak touchscreen adalah
masalah vital. Tapi atas asas mashlahat dan kemanfaatan, barang ini masih bisa
diakali. Akan ada keyboard dan mouse yang akan menggantikan fungsi touchscreen.
Dengan uang penjualan tablet sebelumnya, membeli tablet windows ini masih ada
kembaliannya. Sayang kalau tidak diambil. Toh nantinya bisa difungsikan
sebagaimana notebook dengan sedikit sentuhan dan akal-akalan.
Kalau ingin sempurna sebagaimana notebook. Ini tentu banyak kurangnya.
Kalau ingin sempurna sebagaimana tablet semestinya, juga banyak kurangnya.
Setidaknya, meskipun sedikit agak ribet, keribetannya tidak separah ketika
harus mencolokkan charger laptop ketika akan digunakan.
Kemarin saya membli case yang include dengan keyboardnya –sekali lagi,
dengan harga murah-. Tapi namanya barang murah, wajar kalau minus. Ini sudah
saya ceritakan kemarin di bilqolam.web.id. (Monggo dibaca)
Kalau untuk menulis, sangat sulit menggunakan keyboard di case. Untunglah
ada keyboard tablet bluetooth yang bisa digunakan. Sayang sekali keyboardnya
terlalu besar. Andaikan seukuran, tentu sangat luar biasa. Tapi memang
takdirnya harus –baru- demikian. Kita tidak tahu, barangkali Alloh menyiapkan
lebih baik lagi. Tidak ada yang tahu.
Yang pasti, dengan adanya tablet windows ini, saya berharap semakin bisa
menghandle percik.id lebih dari sebelumnya. Toh uang
ini bukan murni milik saya pribadi, tapi uang yang memang didedikasikan
untuk percik.id
Hari ini, saya sudah mulai mem-publish percik.id dengan tablet windows ini.
Meskipun agak lelet, tapi untunglah tak banyak kendala berarti untuk bisa
memposting. Itu artinya tablet ini begitu membantu laju dan gerak percik.id ke depan.
Semoga harapan dan khalayan itu tak berhenti hanya sebagai ekspektasi
saja, tapi benar-benar berwujud dan memberikan arti untuk percik.id, memberikan arti untuk literasi
bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar