Menghadapi Perbedaan Pendapat



http://icekiddie.files.wordpress.com/2010/04/perbedaan-dan-konflik.gifMilyaran manusia hidup di dunia. Dan tidak ada satupun manusia yang diciptakan sama antar satu dan yang lain. Inilah salah satu kekuasan Allah yang luar biasa. Dari manusia yang pertama kali diciptakan sampai nanti manusia yang diciptakan paling akhir. Tidak akan pernah ada manusia yang memiliki kesamaan yang benar-benar persis. Kalaupun ada, itupun tidak akan pernah benar-benar identik. Pasti ada yang berbeda dari manusia satu dan yang lain. Kalaupun ada yang sama, pasti di lain sisi, satu sama lain memiliki perbedaan. Entah perilaku, hoby, atau yang paling sulit untuk sama adalah berfikir.
Cara berfikir manusia tidak mungkin ada yang persis. Apalagi sudut pandang pada suatu permasalahan pun berbeda. Maka, sangat dan pasti akan ada pemikiran yang berbeda ketika menghadapi permasalahan, meskipun permasalahannnya sama sekalipun.
Sangat diperlu dimaklumi kalau ada perbedaan pendapat. Itu sudah menjadi sunnatullah kehidupan. Dari otak yang berbeda, mustahil mengeluarkan pemikiran yang sama persis. Tidak perlu ada saling tuding dengan merasa apa yang menjadi pemikirannya paling benar. Pun tidak perlu saling cakar hanya karena pemikirannya tidak diikuti. Toh dari perbedaan pendapat dan pemikiran itulah yang membuat hidup semakin inovatif dan tidak monoton.
Tidak ada yang perlu dipermasalahkan dari perbedaan pendapat. Bukankah sama halnya dengan menghargai pemikiran yang muncul dari tiap-tiap otak yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia. Demokrasi dalam sebuah pilihan.
Tapi bangsa kita Indonesia terlalu sering DISERAGAMI hingga beda sedikit saja sudah tak enggan angkat padang untuk perang. Tengok saja apa yang terjadi selama ini di negeri sendiri. Banyak golongan mayoritas yang menindas kau minoritas hanya karena perbedaan pendapat. Pun juga anggapan sesat yang dibangsa ini terlalu mudah melayang. Tidak begini, tidak menganut ajaran ini, tidak menganut golongan ini, sesat, kafir.
Kalau Islam sama-sama Islam. Mengakui Allah sebagai Tuhan, dan Rasulullah sebagai utusan Allah. Seharusnya tak perlu ada saling tentang hingga musuhan. Referensi ajaran banyak kok dalam Islam. Jadi tak perlu saling tuduh sesat, salah atau yang bagaimana-bagaimana. Ijtihad dalam suatu permasalah beda kan bukan masalah. Bukankah itu juga banyak terjadi dikalangan ulama terdahulu. Bangsa kita perlu belajar banyak tentang perbedaan pendapat.
Indonesia sudah pernah “kedatangan” seorang manusia luar biasa yang memiliki sikap kontroversial 24 karat untuk mengajari Indonesia bersikap. Ya, tak salah lagi, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Wallahu a’lam, Gus Dur merupakan “pelajaran dan pengajaran” yang paling keras dari Allah untuk bangsa ini.
Mulai zaman kerajaan hingga “raja” soeharto, bangsa ini tidak pernah  diajari untuk berbeda. Bahkan yang selalu dididikkan oleh para penguasanya-terutama penguasa orde baru-adalah penyeragaman (ingat kuningisasi yang yang digalakkan seperti halnya korupsi, koneksi, nepotisme, pelecehan hukum, dsb). Hingga tanpa terasa, di republik ini perbedaan yang paling fitri pun masih dipandang sebagi hal yang angker. Perbedaan sekecil apapun disini menjadi masalah. Oleh karena itu, jangan heran bila demokrasi disini masih hanya terus -atau baru- menjadi impian dan slogan. Bagaimana demokrasi bisa hidup dinegeri diamana bangsanya tidak mampu berbeda ?
Penjelasan tentang kefitrian perbedaan dari agama sendiri seolah-olah tidak mempan menginsyafkan kaum beragama di negeri ini ;kemungkinan besar ya akibat pendidikan penyeragaman yang begitu lama dan intens itu.
Barangkali –dan mudah-mudahan- karena sayang Allah kepada bangsa ini, Ia pun terus ‘mengingatkan’ dengan setiap kali memperlihatkan fenomena-fenomena kontroversial yang –betapa pun ingin kita menyeragamkankan- tak pernah dapat menyatukan pandangan kita.(Gus Mus)
Inilah yang perlu disadari. Bahwa perbedaan pendapat itu adalah sesuatu hal yang sangat diperlukan bagi kehidupan. Maka tak perlu saling kecam antar golongan, ajaran atau yang lainnya. Perbedaan adalah fitrah
Wallahu A’lam

24 komentar:

  1. beda itu indah..
    kalo pendapatnya sama semua gimana kita bisa tau mana yang terbaik kan?
    yang paling penting, kita harus saling menghargai

    BalasHapus
    Balasan
    1. IYA.,....hal tersebut harus benar2 tertancap di dada orang indonesia..agar tak ada lagi ada keributan hanya karena beda pendapat

      Hapus
    2. saya setuju dengan permaisuri.. Singkat dan bermakna :D

      Hapus
  2. karna perbedaan itu indah. hanya tinggal bagaimana kita mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari. tanpa perlu memandangnya dengan sebelah mata,

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya....maka dar itu harus ada kesadaran bahwa perbedaan itu fitrah

      Hapus
  3. perbedaan itu yg akan menyatukan kita ;)

    BalasHapus
  4. perbedaan itu yang akan membangun ...

    tapi emang rada susah menyatukan perbedaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya gak harus disatukan juga sih sebenernya...
      yang penting toleransi aja

      Hapus
  5. Semoga beda tak menimbulkan perpecahan dan Sara. Karena hakikatnya beda adalah rahmat untuk alam:)

    BalasHapus
  6. Smoga selalu damai dalam beda :)

    BalasHapus
  7. emang susah menyatukan yg berbeda pendapat...
    apalagi jika masing2 orang menganggap bahwa pendapatnyalah yang paling benar...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya..ini pr bangsa indonesia
      harus berusaha keras menurunkan tensi emosi

      Hapus
  8. betul banget tuh, justru dgn perbedaan itu kita jadi bisa bersatu,,aseeekkk :)

    BalasHapus
  9. sabda nabi "Ikhtilafi Ummati Rahmat" , perbedaan pendapat antar umatku adalah rahmat..
    jadi sudah jelas perbedaan pendapat itu penting. jika tidak ada beda pendapat, mungkin dunia ini lebih kacau balau

    BalasHapus
  10. ia perbedaan itu indah
    namun kalau yang beda dengan kita itu orang yang pendapatnya salah
    dan tidak baik kita ikutin ya udah..pasrah aku mah:))
    teguh pada pendirian..

    BalasHapus
  11. Inilah yang perlu disadari. Bahwa perbedaan pendapat itu adalah sesuatu hal yang sangat diperlukan bagi kehidupan. Maka tak perlu saling kecam antar golongan, ajaran atau yang lainnya. Perbedaan adalah fitrah .

    gue suka kalimat itu .
    perbedaan itu bukan jembatan permusuhan, melainkan pemacu sikap kita dalam menyikapi perbedaan tersebut :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. he em...makanya butuh toleransi tingkat tinggi

      Hapus