Gie Tak Hidup Kembali, Sebab tak Pernah Mati

25 Maret 2014
Banyak yang tersembunyi dan tidak sama sekali terungkap. Mendekte satu persatu pun mungkin terasa sia-sia. Hitungan tak pernah selamanya presisi. Tapi tulisan yang tercipta, mungkin bisa jadi cahaya dalam remang-remang rahasia yang ada. Mungkin! Meski tak mutlak.
Aku salut pada Soe Hok Gie. Ia menulis catatan dengan ketekunan. Bahkan ketika anak-anak seumurnya waktu itu -15 tahun- masih asyik dengan permainan-permainan. Ia tak henti mengetik dan menuliskan banyak hal. Termasuk cerita kehidupannya. Dan ia telah terlihat garang dalam tulisannya dalam usianya yang masih belia. Meski kebenaran sikap dan apa yang dituliskan masih sering mengandung tanda tanya. Tapi dengan menuliskannya, ia tetap sangat patut untuk diapresiasi.
Gie tidak hidup kembali, tapi ia tak pernah mati. Kini, orang-orang mulai sadar tentang pentingnya menggali diri sendiri. Membaca siapa sebenarnya kita. Lebih populer dikatakan diary. Tapi apapun namanya, ia telah berhasil membuka gembok berfikir sempit yang menyakitkan. Kesadaran lewat tulisannya sendiri.
Catatan sang demonstran. Sebuah kesaksian nyata atas dedikasi Gie terhadap dunia menulis. “Suara mesin ketik dari kamar belakang yang senantiasa bersuara. Bahkan terkadang ditengah malam. Gie sedang mesra dengan kata-kata”
Kini, bukan hanya mesin ketik dan kertas yang tersimpan di bawah meja. Ruang Karya Dunia Maya telah terbuka sangat lebar untuk berbagi banyak hal. Merumuskan apa yang kita tahu dan membaginya dengan sukarela. Membagi cerita. Dan mampu membatasi, privasi dan publik.
Gie hanya mengungkap apa yang dia rasakan. Kebenarannya tak bisa mutlak. Paling tidak, ia telah menuliskan ide yang ada didalam otaknya. Mungkin, akan menjadi acuan suatu saat.
sayangnya kematian membunuhnya di usia yang masih sangat muda. Potensi pergerakannya terhenti. Tuhan menginginkan hal lain dari keinginan manusia. Tidak selalu sama. Ia meninggal dalam pendakian di gunung semeru 16 Desember 1969. Tepat sehari sebelum ulang tahun yang ke-26.
Gie tak hidup kembali, tapi ia memang tak pernah mati. Dunia blog penuh sesak oleh penulis-penulis dari berbagai genre. Termasuk genre berbagi cerita. Ada Gie-Gie baru yang masih terus hidup untuk melanjutkan tradisi menulis. 
Keep writting

Salam

Moti Peacemaker

Gie, tulisanmu bersambung ditangan mereka yang berhasrat pada kata-kata.

23 komentar:

  1. seorang legenda hidup yang akan selalu menjadi inspirasi kita semua..

    BalasHapus
  2. Keren. Itu yang bikin aku bangga jadi seorang seniman. Penulis khususnya. Kita semua pasti akan meninggal. Tapi, nggak dengan karya kita. Itu pun yang dialami beliau. Aku belum pernah baca karyanya, tapi ringkasan-ringkasan dan biografinya bikin aku terinspirasi. Skripsinya aja bisa dijadiin buku.

    Dari beliau aku belajar kalo kita harus kuat sama prinsip yang udah kita pegang.Dan selama itu benar, jangan pernah takut buat dipertahankan.

    Nice post.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar dalam ukuran siapa? ya, tapi memang kebenaran tak bisa mutlak...maka yang perlu diyakini saja...mungkin demikian

      Hapus
  3. Semangat bro! Aku juga suka Soe Hok Gie.. sampai-sampai Film Dukomenternya aku puter berulang-ulang. Iya, kalau lagi ngga semangat menulis. Intinya menulis itu jujur, tanpa paksaan.

    BalasHapus
  4. Ini yang buat gue berpikiran kalo nulis yang bener bener natural itu ya nulis pengalaman pribadi, jadi nggak ada kesan dibuat buat. Banyak penulis sukses karena pengalaman hidupnya yang di tulis. Apa lagi sekarang teknologi canggih, ada blog, gampang banget cerita ke semua orang.

    BalasHapus
  5. Sukaa~
    Gie tak pernah mati. Bukan hanya semangat menulisnya tetapi juga topik tulisannya.
    Analisis kecakapannya dalam mengamati kejadian-kejadian yang ada di sekitarnya lah utama. Kita bisa menjadi bangsa yang besar, kalau mau mengamati dan menganalisis. Sayangnya para mahasiswa masih senang dengan pikiran lulus-nilai baik-kerja. :)
    *termasuk saya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya...gie termasuk mahasiswa yang berpikiran maju

      Hapus
  6. wah gue baru tau kalo Gie sejak muda doyan nulis. pasti keren banget ya tiap hari bisa nulis mulu, dan enggak pernah ngerasa jenuh...

    kalo gak salah Gie juga ada pilemnya.. tapi gue belum nonton, padahal udah cukup lama.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. keren lo bang orangnya.....bikin semangat juga baca tulisannya..membara

      Hapus
  7. Beliau termasuk inspirasi saya juga, ketika ia mengatakan " masih terlalu banyak kaum munafik yang berkuasa dan orang yang pura-pura suci dan mengatasnamakan Tuhan". Itu tamparan keras buat para politisi dinegeri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya...ia menjadi inspirator untuk pemuda dalam hal politik

      Hapus
  8. aku malah tidak kenal Gie itu siapa dan ternyata nyesek banget perjalanan hidupnya...tapi alhamdulillah Indonesia punya sosok sosok pendobrak kayak Gie, Kartini dll...hidup Indonesia! Hidup penulis Indonesiaaa...!!!

    BalasHapus
  9. Gue juga gak kenal sama gie, yang gue tahu gie itu kalo ada orang yang baru jadian terus diceng'cengin, "gie...gieee..."

    Tapi seelah baca ini gue jadi tahu kalo gie itu orang dan suka nulis juga dari kecil. Keren infonya, tapi itu ada typo dikit nama edotznya :)

    BalasHapus
  10. keren, di umurnya yang masih muda udah bisa berkarya. tapi sayangnya di usia muda gie harus di jemput ajal. Kalo masih hidup, pasti gie menjadi penulis terkenal dan memiliki banyak buku. Dan yang pasti dengan semaikin terkenalnya gie, lebih banyak kaum muda yang terinspirasi darinya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukunya adlah catatan hariannya...tapi keren,,,mebara banget

      Hapus
  11. Soe Hok Gie.. sosoknya belum lama saya kenal tp sekali mengenalnya saya langsung terkesima... tak terlalu banyak yang saya tahu tentang Gie.. tapi saya tahu Gie itu punya kata-kata yang keren... punya pemikiran yg cerdas... tapi sayang sekali krn beliau meninggal di usia dini... tapi sekalipun Gie sudah tidak ada di dunia .. seperti katamu... ia memang tak hidup kembali... tp tak pernah mati sebab ia punya tulisan yang mengabadikan dirinya... :)

    BalasHapus
  12. jiah...kagak juga...penerus mungkin..dalam hal menulis

    BalasHapus