Indonesia dipenuhi dengan berbagai hal aneh yang terkadang bikin tertawa –natural/sinis- terkdang bahkan membuat menangis. Terlalu banyak hal konyol yang mendera bangsa kita. Permasalahan-permasalahan yang sifatnya keluarga sampai yang permasalahan taraf nasional menjadi wacana yang mendapat perhatian dari sudut pandang kekonyolan maupun kesedihannya. Permasalahan yang muncul dari masyarakat pedalaman sampai masyarakat metropolitan. Dari rakyat sampai pejabat. Semuanya ditumpuki bongkahan permasalahan.
Ada masalah dari sosial, politik, budaya, pendidikan, politik, dan bahkan agama pun juga tak luput dari permasalahan yang sifatnya aneh maupun tidak aneh. Serta banyak lagi masalah diluar hal-hal tersebut. Sebenarnya permasalahan-permasalahan yang aneh itu tidak patut –banyak- muncul dibangsa kita. Nyatanya, ketika permasalahan itu muncul dan menjadi wacana publik, masyarakat yang tetap tersenyum –sinis-, geleng kepala, bahkan naik pitam. Kalau memang banyaknya permasalahan yang hadir tersebut pantas ada di indonesia, tentu tanggapan orang akan biasa saja terhadap permasalahan yang muncul. Kalau sudah seperti ini, ada 2 kemungkinan yang mendasari tanggapan masyarakat seperti itu hadir. Yang pertama memang permasalahan itu tidak apntas hadir di indonesia. Yang kedua tanggapan orang indonesia yang terlalu over. Bahkan bisa jadi muncul 3 kemungkinan. Memang tidak pantas hadir dan perlu ditanggapi dengan dengan over.
Dari permasalahan yang ada, konteksnya memang perlu dibahas dan tentu saja perlu dicari solusinya. Tentu ada berbagai faktor yang mendasari permasalahan-permasalahn mencuat dan terjadi. Tapi menurut saya. Banyak hal terjadi karena pemikiran dan perasaan masyarakat indonesia yang terganggu dan perlu di identifikasi. Berbagai hal yang menyangkut banyak aspek kehidupan yang perlu untuk dicari jalan keluarnya, salah satu opsinya dengan identifikasi psikologi.
Jawaban identifikasi psikologi adalah model dasar dalam percobaan minimalisir problematika yang terjadi akibat ulah dari manusia sendiri. Semua lini masyarakat yang ada di indonesia perlu di cek psikologinya dan data-data yang ada menjadi acuan untuk meluruskan apa yang tidak tepat. Semua unsur masyarakat yang ada di indonesia harus mendapat cek ini. Dari rakyat biasa sampai presiden, bahkan yang mengecek –mengidentifikasi, memeriksa- pun juga harus dicek psikologi.
Bukan berarti tidak akan pernah muncul permasalahan setelah cek psikologi ini dilakukan. Mungkin bisa jadi setelah identifikasi akan muncul sebuah cara untuk minimalisir problematika yang mungkin akan hadir. Bisa jadi, tes psikologi ini akan menjadi acuan jalan keluar dari prblematikanya. Sebab kelemahan yang ada sudah diketahui. Dan sangat mungkin, titik pangkal mencuatnya masalah ada pada titik tersebut.
Masyarakat kita yang dulunya dikenal sangat ramah, kini mulai begeser dan menjadi masyarakat yang pemarah. Ini juga sebuah hal yang patut mendapat perhatian serius. Pergeseran yang terjadi ini disebabkan oleh apa dan apa solusi yang mesti ditempuh. Juga berbagai hal lain yang bergeser kedalam lubang yang lebih buruk.
Psikologi yang mencakup banyak aspek kehidupan yang pada akhirnya akan mengidentifikasi pangkal permasalahan yang ada. Aspek-aspek yang menjadi bibit lahirnya permasalahan dalam kehidupan. Psikologi pendidikan, agama dan lain sebagainya yang harus di identifikasi secara detail dan terperinci.
Diharapakan, dengan adanya tes psikologi ini akan muncul sebuah alternatif atau bahkan jalan keluar untuk meminimalisir dan mengentaskan permasalahan yang ada di negeri kita.
Salam
13-Mei-2013